Fajar Senja

Fajar Senja

Rabu, 04 September 2013

AKU DAN DIA





“Aku” adalah Benda yang sampai aku mati sekalipun, “aku” tetap jadi saksi bahwa “aku” pernah disimpan baik-baik dengan nya. Kini “aku” dirumahnya dan berganti ”dia” dirumah ku, “dia”  adalah benda yang dibakar lalu dihisap “dia” adalah air mata yang bersembunyi dibalik hujan,.
Sekalian kisah antara “aku“ dan “dia”.


Agar Tuhan Tahu aku ingin tetap hidup dalam Syair-syairku






Angin boleh menghapusnya , atau gelap lebih membuatnya hilang oleh awan ,,tapi syair-syair itu utuh mengaris pada buku pada bukuku, semua boleh bilang syair-syair ini tak bermakna lagi , tapi senja lebih tahu tentang aku ,aku juga puisi ini. Mereka  dan mungkin kau boleh tertawa saat membca harta-harta yang ku tulis , tapi tidak untuk Tuhan. Setiap hari aku tak pernah alfa menulis puisi untuk Nya , hanya agar dia tahu bahwa aku ingin tetap hidup dalam syairku.
Catatan Senja 16 Agustus 2013 pukul 18:24:05

Memahami Arti ini





Aku ingin kamu dapat memahami tentang puisi-puisi ku ini , munkin tidak untuk saat ini, tapi pada hari dimana yang ada hanya kumpulan-kumpulan dari puisi-puisi ku yang senpat hadir dalam harimu, seperti yang kau pernah bilang, puisi-puisi ku mungkin bukan satunya puisi yang kuciptakan khusus untukmu (fajar) tapi sedikit bait sederhana ini sengaja ku buat agar kamu tau,aku ingin seperti Senja.
Catatan Senja 24,Agustus-2013 pukul 19:29:26

Senja memandang lagit



Senja:
Maka pandangilah langit-langit itu, dan akan akan ku lihat betapa Senja juga pilu ketika hari mulai redup dibayangi awan-awan gelap , aku dan ranting-ranting kering daun-daun yang jatuh dari tangkai kecil itu melihat benar bahwa senja bahkan tak inngin pulang secepat angin yang menghempas daun-daun kering itu ,tapi bukankah  memang harus seperti itu senja,hilang dalam angka 17.50

Kau Sebut aku Fajar





Senja:
Untukmu yang ku sebut Fajar,
Ku namai kau fajar , karena yang  ingin ku lihat setelah embun embun adalah engkau, sebuah sinar yang bias member sejuta makna hidup dalam hariku miliki. Aku tahu, kelak pada hari yang entah tu kapan engkau bukan hanya fajarku. Tapi juga milik ia yang bertahta dalam hati juga hidupmu, tapi sebelum ia benar-benar  datang ,kuharap kau masih akan tetap jadi fajarku, yang ku lihat setelah kabut pada embun tu hilang dan setelah gelap benar-benar pergi dari hari ku.
Catatan Senja ,03-09-2013

Fajar Senja





FAJAR:
Kata ini mungkin tak sebaik syairmu Senja ,tapi paling tidak untuk mewakili perasaan saya ku pada mu, walau mudah  mudah dihapus oleh penuh nya waktu , sebelum perasaanmu ini tinggal saparuh, Walau kadang ku tak tahu itu, aku ingin utuh selamanya.
Maka ku mulai menterjemahkan kata-kata itu Senja , kalau ini menjadi beban bagimu, pastilah fajar yang sulit untuk dimengerti, tak seterang  sinar  fajar , karena kadang juga sinarnya redup, seperti mu saat ini membuatku harus memahaminya lebih dari siapapun.
Maafkan fajar karena dia tak selalu cerah , karena tanpamu yang menunggu disana sebagai ujungnya waktu.